Taman Nasional Manusela
merupakan kawasan konservasi dengan luas 189.000 Ha,dan merupakan taman
nasional tipe B. Kawasan ini merupakan gabungan dari 2 cagar alam yaitu
Cagar Alam Wae Nua dan Cagar Alam Wae Mual dan ditambah dengan
perluasan wilayah Cagar Alam Wae Nua dan Cagar Alam Wae Mual. Secara
administratif kawasan TNM termasuk di wilayah Kecamatan Seram Utara yang
berkedudukan di Wahai dan Kecamatan Seram Selatan di Tehoru, Kabupaten
Maluku Tengah, Propinsi Maluku.
Taman Nasional Manusela
secara ekologis memiliki tujuh tipe vegetasi, yaitu berturut-turut dari
pantai ke puncak gunung Binaya adalah sebagai berikut:
>Hutan
mangrove (mangrove formation) Vegetasi mangrove merupakan jalur sempit,
letaknya tepat di belakang pantai berpasir yang agak tinggi di
sepanjang pantai utara. Perkembangan terbaik terdapat di sepanjang
Tanjung Mual dan Muara Wai Isal. Jenis tumbuhan dominan antara lain
Tancang (Sonneratia alba), Bakau-bakauan (Rhyzopora acuminata, Rhyzopora
mucronata), Bruguiera sexangula, Api-api ( Avicenia sp) dan Nipah (Nypa
fructicans).
>Vegetasi pantai ( beach
formation) Vegetasi di Taman Nasional Manusela berkembang dengan baik di
sepanjang pantai utara yang berpasir. Di daerah pesisir bagian selatan
(walaupun di luar kawasan) sudah jarang ditemukan vegetasi pantai alami.
Jenis-jenis tumbuhan yang dominan adalah Ipomea pescaprea, Svinivax
litoralis, Terminalia cattapa, Pandanus sp, Casuarina equisetifolia .
>Hutan rawa dataran rendah (lowland swamp forest) Formasi ini
merupakan kelompok-kelompok kecil yang perkembangannya kurang baik,
letaknya di belakang hutan mangrove di pantai Utara. Jenis-jenis
tumbuhan yang dominan adalah Nauclea sp, Ficus nodosa, Baringtonia
racemosa, Eugenia sp, Callophyllum soulatri, Callophyllum inophyllum,
Alstonia scholaris, Anthocephalus cadamba. Daerah ini, khususnya di
sekitar Wai Isal dan Wai Mual. Pada musim kemarau yang berkepanjangan
daerah ini sangat rawan kebakaran.
>Vegetasi tebing
sungai (riverbank vegetation) Tipe vegetasi ini perkembangannya sangat
baik di sepanjang sungai-sungai utama: Wai Mual dan lembah Wai Kawa.
Jenis-jenis yang ditemukan di daerah ini antara lain: benuang (
Octomeles sumatrana), Ficus sp, Litsea sp, Eugenia spp, Diospyros sp,
Vitex gofasus dan Alstonia spectabilis.
>Hutan hujan
dataran rendah (lowland rain forest) Tipe vegetasi ini menutupi sebagian
besar dataran rendah Wai Mual dan lembah wai Kawa di bagian utara
sampai dengan ketinggian 500 meter dpl. Jenis-jenis penyusunnya antara
lain meranti (Shorea seilanica, Shorea montigena), kayu kapur (Hopea
spp), kayu raja (Koompassia malaccensis), kenari (Canarium spp),
bintanggur (Callophyllum inophyllum), merbau (Intsia bijuga), pala hutan
(Myristica succdaea, Myristica aromatea), dan Podocarpus spp.
>Hutan hujan pegunungan (mountain rain forest) Tipe vegetasi ini
dijumpai di seluruh pegunungan Murkele, dan gunung Kobipoto, pada
ketinggian antara 500 – 1.500 mdpl. Jenis-jenis yang ditemukan adalah
Agathis alba, Agathis phillipinensis, Casuarina montana, Duabanga
moluccana, Diospyros sp, Pterocarpus blumeii.
>Hutan
hujan pegunungan juga kaya akan jenis-jenis rotan dan liana, tetapi
secara umum dapat dikatakan hutannya dengan tumbuhan bawahnya yang
jarang. Pada tempat yang lebih tinggi tumbuhan bawahnya bertambah dengan
perdu dari jenis Impatens sp, Dianella sp, Brumania sp, Dacrydium sp,
Phyllocladus sp, dan Podocarpus sp
>Hutan lumut
(alpine/moss forest) Hutan lumut terletak di atas ketinggian 1.500 meter
dpl, dan ditandai dengan pohon-pohonnya yang berukuran kecil dengan
berbagai bentuk yang tertutup dengan lumut dan paku-pakuan yang biasanya
tumbuh di atas tanah atau sebagai epifit. Tumbuhan utama antara lain
Rhododendron sp dan Angiostris sp.
Monday, May 27, 2013
Pantai Natsepa, Ambon
Salah satu pantai indah yang terletak di desa Suli, Maluku Tengah.
Pantai Natsepa mempunyai pasir putih yang membuatnya lebih indah, tidak
lengkap rasanya jika berkunjung ke Ambon tanpa menikmati keindahan
pantai ini.
Harga tiket masuk yang sangat murah yaitu Rp 1.000/orang dan Rp 2.500 untuk sekali parkir, kamu sudah dapat menikmati keindahan pantai Natsepa dengan ombak yang sangat bersahabat kamu bebas bermain air, atau kamu hanya ingin berkeliling di pesisir pantai di sana juga disediakan perahu untuk berkeliling dengan biaya Rp 20.000 untuk 1 jam. Di pantai Natsepa juga terdapat kedai untuk menikmati keindahannya bersama keluarga, tidak jauh dari pantai sekitar 700 m kamu bisa menjumpai pasar yang menjual berbagai macam ikan segar yang langsung dibawa oleh para nelayan, jika kamu beruntung datang pada saat cuaca cerah maka kamu dapat membeli ikan dengan harga sangat murah karena harga ikan disana tergantung dengan cuaca.
Di pantai Natsepa pun terdapat mitos untuk menyembuhkan penyakit ringan seperti flu ataupun demam dengan berendam di pantai tersebut. Pantai Natsepa adalah pilihan tepat untuk rekreasi bersama keluarga.
Akan lebih mudah dan lebih cepat jika kamu menggunakan kendaraan pribadi (mobil atau sepeda motor) karena pantai Natsepa dekat dengan pusat kota Ambon, sekitar 18 km.
Harga tiket masuk yang sangat murah yaitu Rp 1.000/orang dan Rp 2.500 untuk sekali parkir, kamu sudah dapat menikmati keindahan pantai Natsepa dengan ombak yang sangat bersahabat kamu bebas bermain air, atau kamu hanya ingin berkeliling di pesisir pantai di sana juga disediakan perahu untuk berkeliling dengan biaya Rp 20.000 untuk 1 jam. Di pantai Natsepa juga terdapat kedai untuk menikmati keindahannya bersama keluarga, tidak jauh dari pantai sekitar 700 m kamu bisa menjumpai pasar yang menjual berbagai macam ikan segar yang langsung dibawa oleh para nelayan, jika kamu beruntung datang pada saat cuaca cerah maka kamu dapat membeli ikan dengan harga sangat murah karena harga ikan disana tergantung dengan cuaca.
Di pantai Natsepa pun terdapat mitos untuk menyembuhkan penyakit ringan seperti flu ataupun demam dengan berendam di pantai tersebut. Pantai Natsepa adalah pilihan tepat untuk rekreasi bersama keluarga.
Akses ke Pantai Natsepa
Untuk menuju ke pantai Natsepa ini cukup mudah. Kamu bisa menggunakan transportasi umum (Rp. 5000) dari Terminal Besar di kota Ambon menuju Suli (sekitar 30 menit).Akan lebih mudah dan lebih cepat jika kamu menggunakan kendaraan pribadi (mobil atau sepeda motor) karena pantai Natsepa dekat dengan pusat kota Ambon, sekitar 18 km.
Subscribe to:
Posts (Atom)