Friday, December 09, 2011
Central Maluku Regency
Central Maluku Regency is a regency of Maluku, Indonesia. The principal town lies at Masohi. This kebupaten is composed of the central part of the island of Seram, the Banda Island, Saparua,Haruku, and Nusa Laut.
This regency is both the largest in area among Malukan regencies, and the largest in population, including 23.59% of the province's population.
The regency consists of the following Kecamatan or districts:
Amahai
Banda
Kota Masohi
Leihitu
Leihitu Barat
Nusa Laut
Pulau Haruku
Sala Hutu
Saparua
Seram Utara
Seram Utara Barat
Tehoru
Teluk Elpaputih
Teon Nila Serua
Masohi Sudah Disiapkan Menggantikan Ambon
AMBON, KOMPAS.com —Wacana pemindahan ibu kota Maluku bukan hal baru. Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri saat berkunjung ke Ambon, Maret 2010, pernah menyinggung masalah ini.
Menurut Magawati, saat itu, pemindahan ibu kota harus dilakukan karena keterbatasan lahan di Ambon. Selain itu juga amanah dari ayahnya, mantan Presiden Soekarno saat membentuk Provinsi Maluku tahun 1945, yang meminta agar nantinya Masohi menjadi ibu kota Maluku. Masohi sekarang menjadi ibu kota Kabupaten Maluku Tengah di Pulau Seram.
Bupati Maluku Tengah Abdullah Tuas Ikal mengatakan, Masohi sudah lama disiapkan sebagai ibu kota Maluku menggantikan Ambon. Berbagai infrastruktur, termasuk lahan, sudah disiapkan untuk rencana itu. "Jika jadi pindah ke Pulau Seram, manfaatnya tidak hanya mengurangi kepadatan di Ambon, tetapi juga membuat pertumbuhan ekonomi menyebar ke tiga kabupaten di Seram," katanya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Syaid Muzakir Assagaf mengatakan, beberapa kali diskusi internal DPRD sudah membahas masalah ini. Bahkan, sejumlah anggota DPRD sudah ke Maluku Utara untuk mempelajari pemindahan ibu kota Maluku Utara dari Ternate ke Sofifi.
"Pemindahan ibu kota memang suatu kebutuhan yang harus dilakukan Maluku karena kian padatnya Ambon," ujarnya.
Pulau Seram, menurut Syaid, juga yang paling berpotensi sebagai ibu kota Maluku yang baru karena lahannya yang luas dan masih banyak yang kosong sehingga penataannya akan lebih mudah. Selain itu, Seram juga lebih dekat dengan Ambon yang akan menjadi pusat perekonomian setelah ibu kota dipindah dari Ambon.
"Studi kelayakan wilayah harus segera dilakukan pemerintah dan dimasukkan dalam rencana tata ruang wilayah kabupaten ataupun provinsi sehingga tidak tumpang tindih saat pemindahan ibu kota direalisasikan," tutur Syaid.
Subscribe to:
Posts (Atom)